Selasa, 02 Desember 2014

Tak apa, kan?

"Kamu lelah memapah rindu sendirian, lalu kaucari tempat paling ampuh untuk mengusir perasaanmu: air mata" - Dwitasari



kutipan diatas busuk, ya. kalau memang aku gengsi, bakal ku-unfollow si novelis ternama yang sedang tenar dengan ungkapan-ungkapannya yang selalu diretweet khalayak ramai itu. sayangnya, aku seperti mereka. pengikut dominansi. yang mindsetnya sedang amburadul gara-gara berlagak sok kuat menatih kakinya dalam lintasan juang : memapah rindu sendirian. walaupun pada titik ini, akhirnya aku mengakui kalau itu melelahkan.

aku sampai pada muka tembokku dan berani bilang : "yang jarak berjam-jam aja dijabanin ya. yang jarak 2jam aja ga jadi-jadi. sedih."
DAMN. memulihkan rasa rindu itu memang membuatku bertindak di batas wajar. dasarnya gila mungkin, haha. jujur saja, melelahkan. berkomunikasi melalui aplikasi percakapan itu terlampau memuakkan. apalagi mengetahui kau memilih berada ditempat lain daripada menemuiku barang sehari saja. capai. capai meyakinkan alam sadar dan tidak sadarku mengenai pilihanmu saat itu.

harus nangis?
se-ampuh-ampuhnya nangis juga ga bakal berefek mujarab jika dilakoni untuk kesekian kalinya. playlist ku pun ikutan lelah memutarkan tembang-tembang The Script dan Demi Lovato sembari melelehkan penat-penat rindu itu melalui kedua pelupuk mata yang ditemani lingkar menghitam di sisi bawahnya.
lebay ya. belum apa-apa aja uda nangis. menangis pada dasarnya melegakan, dan itu yang coba aku lakukan. bukan pada batas frustasi atau tekanan. hanya mencoba membuat ruang saja. kalau kupilih untuk jauh sejenak, tak apa kan? memastikan baik nalar dan rasaku sepadan. memastikan kalau aku tidak terlampau jauh bergelayut dan menggapai udara kosong.
tenang saja. waktunya akan berirama dan beradu dengan manis. ejalah namaku dalam setiap doamu, jika memang itu maumu. tak ada paksaan. kita selalu mengelu-elukan kalau jodoh pasti tak kemana. jikalau itu kau, pucuk doaku pun tak sejengkal jauh dari gurat pipimu yang tipis, yang senyumnya selalu mempunyai tempat di setiap slot ingatanku.


selamat malam,
dari seorang penikmat hujan dan kesepian







Kamis, 20 November 2014

Abjad itu Suaramu

aku cukup bahagia hari ini, sungguh.
sudah dari Senin kemarin sampai hari ini otakku tak perlu dipaksa berdiam terlalu lama dan mengeras di sebuah rutinitas berbalok ruang kelas, jadi sekarang aku serasa bebas saja. Dan tentulah sangat membahagiakan, haha.

Selain itu, hal menyenangkan lainnya ketika beberapa hari lalu akhirnya, adrenalinku terpompa pada titik tertingginya. aku, dengan begitu berani, meminta mu menyempatkan waktu untuk sekedar bersua kata, walau sebatas suara, tanpa tatap muka. dasar lain, mungkin, karena topeng gengsiku pun luruh satu persatu berbarengan dengan tumpah ruahnya emosi berlabel rindu di sekujur indera perasaku sejauh aku mencoba menghindarinya. semakin menjauh semakin mendekat, bahkan menempel tak mau lepas. Terimakasih sangat untuk seorang yang entah aku tak tau seberapa pintar dan jeniusnya hingga mampu membuat ikon huruf kapital warna hijau itu mampu mengayemkan sebentuk sugesti bawah sadar, dengan cara mempertemukan kami via suara, tanpa harus merogoh kantong dan mengeluh kalo biaya untuk mendengar suaranya saja sangatlah mencekik dan menberatkan. ya, hanya sebatas getaran pita suara, aku bisa yakin kau ada dan mendengarkanku barang berapa menit disana.
itu cukup. karena aku memang merindukan suaramu. terlampau bosan mendengar dering notifikasi pesan entah aplikasi chatting yang mana saja, karena selama ini ku tau kabarmu sejauh apa yang kulihat dilayar telepon genggamku. miris. lebih miris lagi ketika aku dipaksa untuk berimajinasi bahwa cuma aku yang merindu. cuma sisiku yang menunggu. ah sial.

sembari mengetik ini, aku masih mengetikkan abjad-abjad di aplikasi percakapan itu, membalas apapun yang kita bahas, entah pada dasarnya aku mengerti atau tidak. yang coba daging kepalaku terjemahkan adalah aku berusaha. ya, aku hanya sedang berusaha, mengusahakan sesuatu. sesuatu yang bahkan secara abstrakpun tidak terjelaskan bentuknya. 
selalu saja ketikanku akhir-akhir ini memuakkan. tapi urusanlah, aku mengetik untuk melegakan, tidak ambil pusing dengan rasa lambungku yang asamnya menyembul melewati batas aman. 

selamat malam komunikasi abjad, selamat mengeja pengertian dan maksud di setiap spasi katanya.


diketik,
oleh peronce mimpi yang tak pernah bosan


Selasa, 04 November 2014

05:55

it's too early for write something here
even i just already woke up and washed my face.



first time i write in English. try to remember all grammars that been start to fade away cause it never used to write something grammatically like i usually do in school -since i already in college, so i never do it again haha- Been too long for waiting and memorizing everything, i randomly start write in English, after i read a lot of writings on my friend's blog. None of my sentence looks good to me. Keep thinking if it is proper or not. But like i said in the beginning, it's too early to write something, just keep my hand ticking the keyboard without any concern of it. 

Twins, 05:55.
three number that i saw in the right-corner of my laptop screen.
but it keep going and changes in line with this early-writing-after-woke-up. Some said that those twins number means something. Someone in somewhere missing us, they said. Based on the serial of alphabet, you can find the clue, the first alphabet for the name about who is missing you. Just counting it. 1 for A, 2 for B, 3 for C and so on. and how about 5? 5 for E. Still no thoughts about who that have "E" as first alphabet in their name who are missed me, haha. 
But i've been thinking about missing you. Have you been recognize it? Keep my mind straight is the harddest things to do when you always came up in my dreams. HAH. it's too melancholic. girls never wait for something bad, and we just keep waiting for something good to happen. Even we know, both of bad or good things happen based on the way it supposed to be happen. Girl-things, maybe. Sometimes, missing somebody is just like swimming. In one side you were happy for having time to play around in the water, but in the other side you were unhappy cause you get wet and need to change your clothes and if you don't, you'll quickly get cold. We'll push to realize if there isn't always a good things waiting for us. Not always. Especially when you start missing somebody.

All those random things keep going and spinning in my brain, ask to getting out cause my brain have no enough space and screaming for another things more matter than those girl-things -or maybe it's just me trying to keep it out of my mind- But i still gonna say thanks, for you who make me know how the taste for missing somebody again. 

Ah yeay. it slap me. Again, still, it's too early for writing and talking about you, dude.


regards,
from someone under the table








Sabtu, 01 November 2014

Meracau Itu Sah-sah Saja

Halo, selamat sore.
Selamat menikmati sepoi senja yang menyapu langit di sibakan jendela kamarmu.

Aku tergelitik untuk menulis lagi, hanya saja dengan cara yang cukup romantis, haha.

Sebenarnya aku juga tak tau ingin menulis apa. Tapi karena ditekan beban yang bahkan tidak pernah mengucap salam inilah, aku memberanikan kosakata-kosakata ngawur membuai suasana senjamu. Jadi, siap-siap saja bosan dengan segala ke-sok-tahuanku, ya.

Akhir-akhir ini, semuanya terantuk pada dinding yang sama. Entah keegoisan atau rasa gengsi yang tingginya melebihi tower provider di samping rumahku, semuanya terlampau membosankan untuk diulang dan dipermasalahkan, lagi, untuk kesekian kalinya. Aku ternyata mulai menyayangimu, sungguh. Tidak tau skala seperti apa yang aku pakai sehingga aku bisa berasumsi demikian. Hanya saja aku seperti dicekik rindu. Rindu yang kata orang bisa membuatmu menjadi pemilik cinta. yang mengantarmu pada lahan bunga-bunga yang mekar perlambang kebahagian. Ugh, aku mual sendiri pada gombalanku, haha. Wacana mu terlampau melebihi daftar, bung. Janjimu yang membuatku berharap seperti anak kecil yang berpegang pada gigi tanggal yang disembunyikan di bawah bantalnya. Muluk. Mencoba berimajinasi bahwa akan ada pagi dimana aku bersorak kegilaan mendapati dibawah bantalku terselip hadiah pengganti gigi tanggalku itu. Sayangnya, gigi tanggal itu tetaplah gigi tanggal. Diam. Dingin. Entah kenapa, rasanya memang aku perlu bangun dan melemparkan gigi itu ke luar jendela. Berharap pengharapan itu terbuang jauh, tidak mengkungkungku dalam kotak yang sama. AH OMONG KOSONG. Tanganku sampai geli sendiri melihat tulisan ini. Risih. Nadanya membual terlalu tinggi. Tapi yasudahlah. toh aku sudah bilang kalau memang ingin meracau.


Selamat menikmati senja, untukmu yang hadir dibawah langit yang sama. Untukmu yang pada akhirnya membuatku berhenti pada titik yang tak pernah pindah. Ketika lajur waktu itu mendetakkan detik-detiknya dan menit hari-hariku bergerak stagnan. Ya, kamu, sekali lagi, selamat berjanji melarung hati.



oleh,
pelaut dalam kemasan berbentuk hati

Minggu, 26 Oktober 2014

Gn.Lawu : Pertama kali itu Sesuatuk!




orang bilang, bermimpi itu pekerjaan yang buang-buang waktu
orang bilang, pemimpi itu orang yang gapunya arah dalam ngejalanin hidup
tapi aku bilang, bermimpi dan menjadi pemimpi itu bukan sesuatu yang sia-sia, selama kamu tau bagaimana menempatkan segala sesuatunya.


Dari dulu, aku suka jalan-jalan. dan baru-baru ini, mulai suka sama segala macem kegiatan outdoor, entah camping di pantai, city touring, sampe hiking-trekking ke gunung. Untuk yang terakhir, naik gunung, banyak orang terutama temen-temen cowo, selalu komentar dengan bilang, "emang kuat?"
yayayayayaya......... bisa dimaklumin lah~
Seringnya kita sebagai cewe bakal 'dianaktirikan' ketika berhubungan dengan segala bentuk kegiatan maupun pekerjaan yg nuntut kondisi fisik prima. Tapi bukan berarti, kita bisa seenaknya dikasi label kalo kita ga mampu bahkan ga mungkin mampu. Those things are just a dummy talk.

Sebagai anak cewe satu-satunya di keluarga *ahzeeg* , aku termasuk anak yang dikasi toleransi cukup tinggi sama orangtuaku. Mau ikut kegiatan apapun boleh, mau main kemanapun juga boleh, asalkan ga lupa sama kewajiban dan batasannya. minimal, kuliah-sholat-ngurus rumah gabole lupa. alhamdulillaaaaaah, kuliah-sholat inshaallah lancar teruus, kalo ngurus rumahnya sih eeeem, agak, agak lho ya, keteteran, wkwkwk. Oke kembali ke awal. sebagai anak cewe satu-satunya, yang punya kakak dan adek cowo, kegiatanku cenderung dipengaruhi sama mereka berdua, walaupun ga dominan. Nah, kebetulan sekali, kakakku juga sangat suka jalan-jalan, dan salah satunya naik gunung walaupun ga sering. Mulai dari dia aku pengen nyoba naik gunung. Pertama sih semata-mata pengen nyoba aja dan ngepasin kalo olahraga naik gunung lagi booming, terutama buat anak-anak kuliah. Tetapi, disatu sisi aku ngerasa "risih" aja karena setiap aku ngajakin temen buat nemenin naik gunung (yang pastinya cowo yang aku ajak) selalu bilang "emang kuat?".

Ngerasanya, kaya gini : "sesusah dan gimana to naik gunung itu kok kayanya pada gampang banget ngeremehin orang?"

Mungkin, karena kita cewe. karena kita makhluk yang katanya susah sekali ditebak bagi mereka para kaum adam. karena kita yang punya penyakit namanya PMS. karena kita 'katanya' rempong. karena kita itu moodnya kaya roller-coaster. dan karena-karena yang lain.

Tapi buktinya? aku sudah menaklukkan 2 gunung lho!
Mungkin, ya dibutuhin cuma keselarasan antara 'yakin' sama 'mimpi', terus mau usaha. udah :)


Januari 2014, tanggal 3-5. MY FIRST STEP ON LAWU!
Ini pertama kalinya aku nyoba naik gunung. Kebetulan dan alhamdulillahnya, aku dapet ajakan dari temen satu ukm. Dia cewe, tapi baru aja masuk ukm pecinta alam. Jadi lagi getol-getolnya naik gunung. Dan pas kesempatan itu, aku diajak naik Gn.Lawu dan akhirnya aku berangkat (mumpung ada yang ngajak wkwk)

Sejak beberapa hari sebelumnya, aku uda nyoba minta ijin sama bapak-ibu. Dan jawabannya selalu sama : "gabole, karena sekarang lagi musim ujan, bahaya. uda gitu gapunya ketrampilan naik gunung juga. gausa macem-macem."
Haaaaaah ternyata sama aja. eits, dunia belum berakhir. pokoknya harus bisa cari cara.

Nah kebetulan, di tanggal yang sama, salah satu ukm yang aku ikuti, ngadain acara makrab di Tawangmangu. Langsung aku ijin sama orangtua kalo mau ke Tawangmangu dan boleh. padahal, tujuan pertamanya itu ke Gn.Lawu (Tawangmangu ke atas dikit, hehe). Sudahlah aku buru-buru pinjem perlengkapan outdoor kesana-kemari. Karena gamungkin juga aku mesti beli semua -__-

Singkat cerita, uda hari Jumat, dimana dihari itu aku janjian sama temenku buat kumpul dan berangkat bareng-bareng. Sehabis sholat Jumat, naik motor, kita cuus berangkaat!
Perjalanan sekitar 1,5jam kita tempuh sampe basecamp. Kita memilih buat lewat Jalur Cemoro Sewu, yang sedikit menanjak. Dengan pertimbangan lain dmn jalur itu ga terlalu licin (karena sedang musim hujan, dan track-nya banyak yg bebatuan buat pijakan). Sebenernya mau langsung naik, tp kita lupa beli gas utk masak, yg akhirnya musti nyari lagi muter2 disekitar basecamp. Uda gitu, tetiba ujan juga. Yasudahlah kita harus menunggu. Akhirny setelah semua persiapan kelar, kita mulai nanjak jam 3 sore, meski sedikit gerimis. Perjalanan pun dimulai~~

Sebagai pemula, aku sok-sok.an bawa carrier. Baru sampe pos 2, akhirnya nyerah dan carrierku dituker sama daypack yg dibawa pacarnya temenku, wkwk. Pelan tapi pasti, kita nyusurin tracknya. Aku berusaha ga jalan paling terakhir, karena jatuhnya bakal capek. Capek ngejar yg didepan juga capek gegara disuruh cepet-cepet. Kita break beberapa kali, buat makan malam juga buat sekedar istirahat ambil napas. Maklum, serasa di bekep aja idungnya, napasnya susah banget, kembang-kempis meeen~~
Kita berhenti disetiap pos. Mulai dari pos bayangan 1, sampai pos 5 ditempat kita ngecamp. Bukan karena ngefans sama posnya, tapi dasarnya pada nurutin yang newbie (termasuk aku) buat istirahat, hehe. Yang PALIIIIING SUSYAH tracknya itu dari pos 3 ke pos 4. NAUDZUBILLAAAAAAH......
Bentuknya anak tangga. dan kalo diitung-itung, sekitar kurang-lebih ada 100anak tangga yang musti kita lewatin. Jarak antar anak-tangganya itulhooooo....ambooooi. Cukup bikin kaki kita musti megar lebar-lebar. Aku aja sampai musti ditarik-tarik, digeretin, didorong, dikasi motivasi berkali-kali biar kuat dan sampe keatas. Yah....namanya juga newbie, ahahaha~~
Di pos 5, kita berhenti dan bikin tenda. Disitu ada juga kelompok pendaki yang lain. Abis bikin tenda, kita pun bongkar-bongkar persediaan lagi buat makan terus dilanjut tidur.

Paginya, kita lanjutin perjalanan.
Aku baru tau dan baru ngeh kalo diatas Gn.Lawu ada warung. WARUNG lho. warung Mbok YEM
jual es teh-teh anget-susu-kopi-gorengan sampe soto. BAYANGNO CAH :|
kita sempet transit di warung itu bentar, dimana sebelumnya kita juga ngelewatin sendang yang biasanya dibuat orang-orang buat ngambil air, namanya Sendang Drajat. didaerah sendang itu banyak banget pendaki yang ngecamp (krn deket sama mata air kali yak).
Skip. langsung, abis dari mbok yem, kita cus muncak.
lumayan jalannya, uda harus pake bantuan tangan buat merayap-rayap nyari batu buat pijakan.
sekitar setengah jam, akhirnya, kita sampe PUNCAK HARGODUMILAH!!

Meski ujan, dan pemandangan ga sebagus apa kata orang-orang, aku puas.
Segala bentuk kerja kerasku kebayar sudah. Susah, susah banget malah. Tapi semua ga sia-sia.
Pulang emang kaki sakit semua, bahkan sampe tremor ketika turun tangga, juga "njarem" semua karena kaget sama medannya.

But overall, i never regret for getting and being there. 

Otherwise, it is like an alarm. Always ringing for make me wanna be there, again.

INI AKU LHO! DI PUNCAK HARGO DUMILAH :))










Rabu, 22 Oktober 2014

Thousand Feelings

AH KAMPRET.
paling benci kalau jatuhnya kaya gini. lagi dan lagi.


"biarkan ku memelukmu, tanpa memelukmu, mengagumimu dari jauh
  biarkan ku menjagamu, tanpa menjagamu, menyayangimu dari jauh"


itu lagunya Tulus. aku suka banget sama lagu ini, gatau kenapa. jujur.

tapi sekarang aku tetiba nangis-nangis didepan komputer sambil dengerin lagu-lagu menye.
salah satunya ya lagunya Tulus itu.

i've many times get closed to someone. but somehow, just you, that give me the best adrenaline.



yaps.
bahkan aku harus mengakuinya dalam  keadaan yang bahkan aku gabisa ngontrol emosiku sendiri.
aku benci kalau disuruh mengakui, aku ga sekuat biasanya.
aku benci kalau musti mengiyakan, kamu itu yang bikin aku kaya gini.
aku benci kalau harus bilang jujur, kalau aku takut. takut aku bener-bener bakal ada di keadaan kaya gini, nantinya.

Mungkin bisa dibilang aku sudah berprasangka terlalu jauh, ketika aku sendiri belum bisa memastikan alur jalannya. Ketika kita sendiri saja masih terlalu asik dengan pikiran " mau temenan dulu". Ketika kita masih bergelut dengan dunia dan kewajiban masing-masing yang nyekiknya ampun-ampunan. Ketika kita masih harus berpikir seribu kali untuk berbicara mengenai masa depan. Ketika kita masih sering hilang kontak dan ujung-ujungnya gengsi buat memulai percakapan. Ketika kita masih dalam era jadul dimana group-chat isinya buat saling ngejodohin orang. Ketika kita masih harus menyadari, kalo diri kita uda ga pantes buat main-main aja.

WHEN I REALIZE IT MAYBE TOO FAR AWAY,
IT KILLS ME, BRO. SERIOUSLY :'))




salam sayang,
dari penikmat susunan suara tangga nada

Rabu, 25 Juni 2014

Aku Bahkan Tidak Tau

entah keberapa-kalinya aku ingin menulis tetapi selalu saja gagal.
entah bagaimana pula pada akhirnya, kali ini, aku menulis lagi.
entah.

sedari tadi serasa berat saja. perjalanan kampus-rumahku yang seringnya kutempuh 20-30 menit ternyata membutuhkan waktu yang lebih. airmata yang lebih pula.
menggunakan jaket, masker, kacamata hitam, serta sarungtangan dengan dalih agar terhindar dari sinar matahari yang merusak sepertinya alibi yang benar-benar meyakinkan. padahal dibalik kacamata itu, bulir-bulir ketakutanku tumpah-ruah, menjalar sampai tetes terakhirnya. Ya Allah, aku engga kuat.

bukan hidupku setahun kedepan. bukan.
tapi aku engga kuat ketika perjalananku siang itu mencapai tujuan akhirnya. Rumah....
dimana ada wajah mereka berdua yang sedari tadi memecah bendungan airmataku.

Pak, maafin Adin ya....
Adin terlalu bodoh ketika berbicara soal bagaimana membahagiakan Bapak. bagaimana menjadi anak perempuan satu-satunya, yang bisa bapak banggakan.
Adin malu pak, jujur. Janjiku untuk kuliah 4 tahun dan mencari beasiswa luar negeri, tentang berusaha untuk jadi BeswanDjarum dan segala bentuk prestasi lainnya benar-benar terasa hancur lebur.
Pak, kalo boleh, kasih Adin kesempatan buat jadi anak perempuan bapak sekali lagi, ya. Berusaha jadi anak perempuan yang benar-benar anggun dan tau sopan santun. anak perempuan yang benar-benar menjadi jalan surga bagi orangtuanya, bukan malah beban hidup yang tak kunjung putus...

Bu, maafin Adin ya....
Setiap alasan yang hadir untuk berkelit dari kewajiban Adin membantu ibu dirumah selalu soal kuliah. Mungkin, Allah memberiku pelajaran lewat hal ini.
Adin liat ibu tadi pagi sebelum berangkat, juga tadi siang setelah sampai dirumah. Bu, rasanya aku pengen lari. Tapi disatu sisi, pengen peluk Ibu juga. Adin gakuat, bu. Adin pengen peluk Ibu. Tapi pasti Adin nanti nangis...
Yang justru adin takutin, ketika Ibu juga nangis. Sekuat apa aku bakal bisa liat Ibu nangis?
Demi Allah, bu. Membayangkan saja sudah bikin aku sesak napas.
Bu, kado ulangtahun ibu 2minggu yang lalu, aku cuma kasih cium di pipi kanan dan kiri Ibu. Tapi justru sekarang, Adin harus kasih ibu kado yang lain. Bukanlah hal menyenangkan, melainkan mengecewakan.

Yaallah, sesak rasanya.
Serasa aku disiapkan pada titik tegar paling tinggi.
Puncak segala cemas dan panik.
Allah selalu menjanjikan cobaan yang tidak lebih dari kemampuan umatnya. Ya Rabb, seyakin itukah Kau kepadaku?

Sampai akhir tulisan ini masih saja airmataku banjir.
Sampai pada semburat kuning terang di jendela kamarku berubah kelabu, semuanya masih saja seperti ini.

Entah, harus berapa kali juga aku akan seperti ini.
Berdiam dan mengetik secara jujur.
Entahlah.
Tidak akan ada yang tahu.



Minggu, 30 Maret 2014

Finding a Dinosaur!

yuhuuuuu!
selamat menikmati suasana dini hari.
tenang banget.
udah gitu, ngejogrok di depan laptop, dan memulai flashback beberapa bulan yang lalu dimana, di waktu yang sama, hanya tempat dan kawan yang berbeda.
ya, tempat dan kawan.

pada hari itu, petualangan dimulai ketika kami yang seharusnya ber-7 (aku, Cicik, Ervan, Inna, Tapir, Linda ) n Kirun yang uda standby ditempat tujuan, bakalan menempuh perjalanan panjang dan melelahkan untuk mencari harta karun dan obsesi terpendam kita, DINOSAURUS!! yap. jenis binatang ato makhluk yang diisukan merupakan nenek moyang segala hewan yang ada sekarang. tapi bener apa engga yo mbohyak. ngurus men. yang penting ketemu DINOSAURUS!! :DD

malam sebelumnya sih, kita uda janji buat mau kumpul di stasiun Solo Balapan jam 9 pagi, karena kita mau ambil kereta yang jam segitu. maunya sih lebih pagi lagi -jam 6 sih kali- tapi kita pikir kalo itu hanya akan pasti jadi wacana yang berakhir ngenes. so, tetep pada rncana awal jam 9. eh ketika jam menunjukkan pukul 9 kurang 20 menit, aku uda stay kece badai mau berangkat ke stasiun, lhadalah lho kok si Inna sms kalo jam   keberangkatan kita mundur jadi jam 10 gegara si Linda kejebak macet di bis perjalanan dari Salatiga. wooow, akhirnya berangkat jam 9 pun jadi wacana juga. Akhirnyaa, setelah lama menunggu, alhasil aku uda sampe di SoloBalapan, walopun sampenya pun jam 10 lebih wkwkwkwk -jam 10 jg jadi wacana, duuh-. Sampe sono, baruu aja mau keluar parkiran, kebersit pikiran buat tanya pak tukang jaga parkir soal keretanya uda berangkat apa belom. EH katanya UDE BERANGKAT. langsung aku jalan cepet sambil utak-atik hape sms.an ama Inna, dan dia juga balesnya cuma, "yah, sorry ya din..". Berasa ikut Fear Factor yang ntar tantangannya musti ngejar kereta -_____- . Eiits, karena bisa dibilang aku orangnya bodo amat, yaaa yang penting masuk stasiun dulu laah siapa tau diboongin gitu -soalnya orang-orang ini bukanlah orang-orang terpercaya, maklum kebiasaan diboongin- . Dan jengjeeeeeng~ sekumpulan orang koplak ini masi ribut sambil ketawa-ketiwi di pojok deket pembelian loket dan juga si Tapir yang sedang dengan pedenya megang Bengbeng di tangan kanan dan roti di tangan kiri. Kurang ndewo piyeeee ndaaa~ Untung tanganku ra reflek ngambil papan pengumuman lhoo trus tak keprukke bathuk e mereka-mereka para sohabat-sohabat unyu ini yang sudah membuat saya berpikir untuk lari ke Stasiun Purwosari dan mengejar kereta ke Jogja -____-

Setelah melewati serangkaian pembicaraan absurd mengenai penggantian pemberangkatan, akhirnya kita masuk ke dalem stasiun -tepatnya di pinggir rel yang ada tempat duduknya dan ada view buat ngeliat patung gajah-, nongkrong nungguin jadwal kereta kita dateng, yang ternyataaaa, berangkatnya jam 11.45. How niceeee~ ngupluk lah kita nungguin kereta disono. Sambil ngobrol soal si Cicik yang ngayal abis jadian dan skype.an sama si Herjunot Ali, sampe bikin planning buat nawarin villa dengan cara Si Tapir naik patung gajah dan si Linda teriak-teriak berasa dagang asongan di terminal. Indah bukan kegiatan kami?
teruus, sekitar jam 11 ato jam 11 lebih kereta kita uda dateng dong. buru-buru deh kita naik dan nyari tempat duduk yang pewe bets. padahal itu kereta orangnya belom ada sama sekali. ya maklum. kita pemuda dengan jiwa juang yang membara. tekad kita mencari Dinosaurus bikin semangat kita ga pernah padam. ya sampe dijabanin juga ngetem di kereta 45 menit -_- sambil nunggu kereta jalan, kita sok-sok an dong praktek adegan-adegan india maupun film-film romantis yang pernah pake set di gerbong kereta. berasa artis. kita sampe diliatin cleaning servisnya :O Tapi selama 45 menit itu juga, aku jalan-jalan nyusurin gerbong tiap gerbong yang ada. sampe gerbong terakhir, akhirnya aku duduk di pintu masuk yang ada tangganya. hawanya sejuuuuuuk banget. dan pemandangannya keren. ya walau cuma sebatas tembok sama rel kereta, tapi rasanya tenaaaaaaang banget. karena ga gerak dan sepi kali ya? mungkiiin...
setelah nunggu lama dan sempet balik ke parkiran buat ambil payung, akhirnya keretanya gerak dan, BERANGKAT!! We're coming DINOSAURUUUS!!

Selama perjalanan sih kita ga banyak ngelakuin aktivitas. aku, tapir, ervan cuma ngedengerin musik yg ujungnya juga bobok. Linda malah dari awal juga uda bobok. Cicik sama Inna sibuk sama hp dan liat pemandangan di luar jendela. udahlah pokoknya pada nikmatin waktu autis sendiri-sendiri. Ga kerasa, kita uda sampe Stasiun Maguwo, yang trus semua mulai pada bangun. Sesampenya di Stasiun tujuan, yaitu Stasiun Tugu, akhirnya kita turun. dan akhirnya, kita bisa teriak, HELLO JOGJAAAAAAH!
abis turun, kita sepakat buat sholat dhuhur dulu di masjid stasiun. Tau gak meen??! di sepanjang tempat duduk tunggu ditempati, berjejer cowok-cowok cakeeeeep yang notabene mereka adalah Praja AU!! -kalo gasalah- wuidiiih, aku, linda, cicik pada melting semuwaaaaah ToT, secara, kinclong, tinggi, gagah lagi mwehehehe. Abis sholat, kita meneruskan trip kita langsung ke Alun-Alun Utara, buat ketemu sama tuan rumah, Si Kirun. Kita jalaaaaan nyusurin Malioboro, trus pada say hello sama temen-temen SMA yg ketemu disitu -dunia itu terlampau sempit- kita ngelewati trotoar yg kalo gasalah sih depannya  monumen Serangan 1 Maret, juga ngelewatin Bank BI, terus luruuuus kita sampe ke Alun-Alun Utara yang kok ternyata kosong blong isinya cuma ada pohon beringin sama gawang bola ga keurus. Udah deh, kita memutuskan ketemu Kirun di dalem gawang -samping gawang maksutnya, gawang nya bolong sih wkwk- Dari jauh, ternyata Kirun jalan dan adegan India pun dimulai. Kita lari kearah Kirun sambil teriak "Kiruuuuuuuuuuuun~" Wihiiiw, romantis bets pasti. Dan kamu tau jawaban Kirun? cuma "opotoh doan ki". Hening.
Abis pertemuan mengharubiru itu, kita langsung cuuus mengisi energi dan makan di Super Sambal yang deket Alun-Alun. Kita makan cukup ga aturan. Aku kali yang ga aturan mwehehehe

Sebelum makan kita nyempetin foto-foto -maklum kita terlalu narsis, mau makan aja masih foto-. abis makan n ngomongin bule yang ada di restoran, langsung pada ngajakin cuus ke lokasi seterusnya, ke Taman Pintar. Kita milih jalan, soalnya kata Kirun, deket kalo dari tempat kita makan. Lets have a relaxing walking time~
Sepanjang perjalanan, ngobrol ngalorngidul itu ya kerjaan kita. Setiap ketemu apa, berasa tukang gosip karena ngomongin orang. Setiap ketemu apa lagi, berasa flashback. Kita ketemu sama bis-bis pariwisata, dan bilang, "uda lama ya ga naik bis pariwisata, terakhir itu waktu smp....." Kemudian semua mengiyakan. lalu....hening.
Terus akhirnya, kita nyebrang, dan finally, sampe di gerbang masuk Taman Pintar!

Pas masuk, si Ervan tiba-tiba ngeluyur pergi ke trotoar buat liat-liat lukisan, dan kita ditinggal, katanya disuruh masuk duluan. niatnya sih mau nungguin aja dan duduk di pinggiran deket pintu masuk, tapi yaa apa daya, air mancur halaman depan terlihat begitu menggoda. ga nunggu lama, water-war pun dimulai. masiiiih aja iseng nyumbatin pancuran dan bikin airnya muncrat kemana-mana, padahal tuh, disekitar situ ada adek-adek cowo smp unyuh yang lagi foto-foto :3 -yamaap, sementara pura-pura ga inget umur sendiri-

Abis Ervan balik, akhirnya kita cus ke loket dan beli tiket masuk.
Pertama, kita masuk ke tempat sejarah gitu. Historical Building lah ya. Ada soal kerajaan-kerajaan, presiden-presiden dulu, dan banyak lainnya.
Terus pindah ke bangunan yang nglewatin akuarium gede bingits. Nah abis akuarium itu, kita masuk ke dunia prasejarah. Akhirnyaaaaah! Kita menemukan Dinosauruuuuuus!
Saking senengnya, kita foto-foto banyaaak banget. Tapi gatau kenapa foto2nya pada ilang. Jadi gabisa pamer deh :((

Kita lanjut jalan. Kita masuk ke miniatur pabrik susu dan perkebunan sawit, terus nyoba penemuan-penemuan canggih yang bikin kita keliatan ndeso, nyoba main gamelan, dan terakhir (kalo gasalah) masuk ke semacam auditorium planet dan bintang-bintang deh.
Abis muterin Taman Pintar, kita istirahat dan sholat ashar, dan ternyata diluar lagi ujan. Sambil nungguin ujan, kita mikir abis itu mau kemana.
And for the last destination, kita milih pergi ke pabrik pembuatan Bakpia Pathuk
Kesananya kita keren lho, naik Andhong!
Empet-empetan ber-6 (aku, cicik, linda, inna, ervan, tapir - karena Kirun langsung balik) kita menyusuri jalan dari Malioboro sampe pabrik dengan syahdu dan nggrundel gegara pantatnya pada sakit semua  XD

Dan akhirnya, perjalanan mencari dinosaurus pun harus berakhir.
Sambil membawa oleh-oleh bakpia, kita jalan nyusurin koridor stasiun Tugu.
Prameks yang jemput kita pun dateng, ga lama setelah kita beli tiket.
BYE JOGJA!
Trip mbolang hari itu pun berakhir dengan kebahagiaan ruaaar biasa.
Meski badai menghadang, jalan terjal dan kita posisi kayang *lho*, alhamdulillah semua berjalan lancar tak kurang suatu apa.
Tentunyaaa, satu tujuan gila dan nggak jelas kita kesampaian : I FIND YOU, DINOSAUR!


Sabtu, 29 Maret 2014

Trip to Brawijaya Movie Exhibition : Hello Malang!

Mau rewind aaaah~
Rewind kegiatan beberapa bulan kemaren (yang nyangkutnya juga taun kemaren) yg cukup menyenangkan dan cukup penting dibagi dalam bentuk tulisan ini.

akhir minggu di bulan Oktober, tepatnya tanggal 18-20 Oktober 2013, Kineklub FISIP UNS ngadain trip bareng ke salah satu acara, Brawijaya Movie Exhibition (BME), yang diadain sobat komunitas film kita, Societo UB. 
Nah, nyangkut UB nih, pastinya pada tau dong kita itu mau kemana?
Yap! MALANG!

Berangkat dari st.Jebres yang keretanya ngaretnya naudzubillah, jam set.3 pagi kita cuuus nyusurin rel diatas kereta ekonomi jurusan Jakarta-Malang, Matarmaja. Fuuuulll bets tempat duduknya. ya biasalah, karena efek weekend dan embel-embel "kereta ekonomi" yang pasti harga karcisnya murah meriah, bikin kita sukses umpek-umpekan bareng penumpang lain. Udah sempit, satu baris buat 3 orang lagi. Ampun dah.
Kita berangkat ber-26.an kalo gasalah, dan semua bala tentara ini tersebar diantara 2 gerbong yang berbeda. Kebanyakan sih pada dapet tempat duduk di gerbong 6, tapi ngenesnya si Ali dan Elmilad kebagian duduk di gerbong yang misahnya jauuuuh banget di ujung, gerbong 2, wakakak.

Selama perjalanan berangkat, isinya cuma ngakak dan gabisa tidur. Liat si Ahong disiksa sama mas Bendot, liat Tami yang teler gegara minum antimo, ndegerin kalimat "kopinya mbak, popmie popmie, kopinya tehnya jahe angetnya.." yang sukses bikin si Rani "Pokopong" ketawa ngringkel ga berhenti-berhenti. Kita semua standby di keadaan "tidur gantian". Yang satu tidur, yang satu isinya usil nabokin yang tidur. Yang satu tidur, yang satu melek nungguin barang-barang elektronik yang lagi di-charge (ada stop kontak di tiap tempat duduk). Yang satu tidur, yang lain sibuk nyari kesempatan buat ngegosip. What a crowded place.

Selama hampir 4 jam, kita sukses adaptasi sama keadaan kereta yang selalu bikin badan kita goyang mulu setiap lagi berdiri ato jalan dari kursi satu ke kursi yang lain. Sekitar jam 5 pagi, mulai deh kita dimanjain sama pemandangan alam yang dilaluin sama jalur kereta kita. Anak-anak pada heboh sama pemandangan yang sama persis kaya di film 5cm. Pada sok-sok.an ngikutin adegannya si Herjunot n Pevita, yang lagi di sambungan kereta dan so-sweet.an gitu sambil ngerasain semilir angin pagi. Hish semilir apaan. Engga jatuh aja uda alhamdulillah. Dasar, heavy viewer semua nih kayaknya wkwkwk.
Selain dimanjain sama pemandangan alam, kita juga dimanjain sama kuliner ala gerbong kereta. Yang paling bikin nagih, Onde-Onde. Gatau itu si bapak gimana bikinnya, tapi asli tuh onde-onde enak banget. Dengan harga seribu rupiah per-biji, bisa dapet makanan buat sarapan yang enak plus ngenyangin. Pada ngeborong deh semua. Biasa, pada belom pernah makan onde-onde, jadi berasa kesempatan emas gitu. 

Puas dengan adegan 5cm, onde-onde nagih, dan efek goyang gegara kereta, akhirnya sampai juga di perhentian stasiun terakhir dari rute kereta kita, Stasiun Malang Kota.

First Day, 18 Oktober,
Keluar gerbong, langsuuuuung. . . . Dingin bok!
yaa walopun ga sedingin perkiraan, tapi udah cukup lah buat bikin kita usep-usep tangan mencari kehangatan. ceileh, kalo mau hangat berendem aja tu di air popmie.
Alhasil, kita langsung disambut sama beberapa anak Societo yang memang bertugas sebagai LO. Tapiiii, kita musti antri jemputan mobil buat sampe di kontrakan ato biasa kita nyebutnya wisma komunitas. 
Sampe sana, langsung pada salam-salaman sama anak komunitas lain yang uda sampe, kaya komunitas dari Jember, dari Jogja, dll. Abis itu, bongkar bawaan, siap-siap, dan langsung meluncur ke venue yang notabene ada di kawasan kampus Brawijaya sendiri.

Sampe di venue, kita dianter makan siang dulu. Gileeee. kantinnya keren. uda gitu, rapi dan lumayan gede lagi. Tapi ngenesnya sih, agak aneh bagi kita yang dateng dan terbiasa dengan budaya Jawa Tengah, trus ngadepin kebiasaan orang Jawa Timur mengenai pesanan dan caranya. Masak iya, opor warnanya coklat? kalo di Solo mah opor warnanya kuning. Tapi alhamdulilah, ga pedes. Makanya akhirnya disabet juga. Tapi apa kalo yang dipesen gaada, langsung diganti tanpa konfirmasi dulu? Nah, ini nih yang bikin ribet. Udah ibuknya ga ngasi penjelasan, main ganti aja menunya. Kita lo jadi gelagepan. Yasudahlah. Apa mau dibuat dan dikata. Kalo mau buat ya mending buatin saya opor ayam. Yang warna kuning tapi, bukan coklat.

Perut kenyang, saatnya membakar lemak. Markijal (Mari Kita Jalan) ke venue!
Lumayan sih, ga jauh-jauh amat, tp ga deket-deket pulak. 

Sampe di venue, kita langsung ceriwis ngalor-ngidul buat kenalan sama anak-anak Societo dan komunitas2 lain kaya SinematografiUnair, ISI Jogja, DKK Jember, dan banyaaak lainnya. Maklum, karena emang beneran banyak, memori otak saya langsung eror ketika berusaha untuk mengingat semuanya kembali. Bunyinya langsung "zzzzzzzzzt..pet". Mati.

Selama 3 hari, kita disajikan kegiatan berupa nonton film dan dilanjutkan diskusi oleh sineas nasional. Bintang tamu yang mengisi diskusi hari pertama adalah Ismail Basbeth. Tapi dikarenakan kondisi kita yang baru aja menempuh perjalanan jauh, mohon maaf bang Basbeth, kita tidak tau apa yang abang katakan selama diskusi berlangsung. Orang nonton film dokumenter terbarunya abang aja kita gabisa stay strong buat melek. Yang aku tau sih, aku sempet ngutip omongannya bang Basbeth, 

                                                  "film itu tentang dunia kalian sendiri"

Keren. besok aku mau bikin film dokumenter judulnya Adin:Kehidupan yang Gapernah Jelas *lho*. Hehe, maksut bang Basbeth sih,sebuah film itu mempunyai sudut pandang berdasar pembuatnya, tentu dunia dan kehidupan si pembuat ini mempunyai pengaruh besar terhadap film yang dihasilkan :)
Sampe wisma komunitas, kita tepar tak berdaya. dan hari pertama pun sukses dilalui tanpa cela.

Next day, 19 Oktober,
Wisma komunitas mulai sesak. Makiiiiiin banyak penghuni yang menetap. Terutama kloter 2 dari Kineklub FISIP yg isinya orang-orang tua. Komunitas makin banyak macemnya dan ini adalah saat kematian bagi memori saya yang notabene udah overloaded. 
Yaaah, pagi yang hangat, sehangat otak saya yang terus-menerus kerja buat ngehapalin nama. Ampun. 
Pagi ini anak-anak di wisma komunitas sibuk antri kamar mandi. Pada kepingin boker. Yah, panggilan alam.
Kelar semua kegiatan beres-beres, kita kembali dianter oleh mobil buat cuuus ke venue, sambil mutusin mau makan siang (yang dirangkep sarapan) dimana. Karena uda pada males ke CL (kantin kampusnya UB) kita dialihkan ke KOPMA. Meeeeeeeeeeen. itu kantin apa departement store. Mau bayar aja ngantrinya naudzubillah.
Sederhana, tapi tertata. Kesan pertama yang ada buat KOPMA nya UB.
Makanannya juga banyak. macem-macem. Walopun ciri khas makanannya masih sama, bumbunya yang kuat banget. But overall, awesome. 
Udah gitu, belakang kopma langsung asrama mahasiswa. dan asramanya berasa apartemen (agak lebay sih emang). Karena emang bagus dan rapi yaaa, gapapa lah dipuji dikit.
Selesai makan, selalu dan seperti biasa, balik ke venue.

rutinitas pas di venue. SELFIE. mumpung canteek!
Aku lupa, ngapain aja kita selama kita di venue. Yang aku inget, kayaknya aku sempet jatuh deh waktu nyari tempat duduk -__-
Soalnya keadaan venue waktu itu uda gelap banget. Bentuk venue nya juga  terasering yang kaya anak tangga gitu. Dan entah mengapa kaki rasanya gabisa sinkron sama otak, dan jadilah, adegan jatuh yang akhirnya dibahas sampe makan malem sama anak-anak :|
Abis itu, ada temu komunitas yang diadain malem hari. Ampuuuun. banyak bingits orang yang ngumpul jadi satu. Aku gaikut sih, cuma nimbrung diluar gitu soalnya uda penuh sesek banget ruangannya. Yauda aku sama anak-anak lainnya ketawa-ketawa gajelas di depan kamar sambil ngobrolin hal-hal aneh yang sebenernya gaperlu dibahas. Yaaah maklum. kurang kerjaan. gaada kerjaan lebih tepatnya.

Last day, 20 Oktober
Paginya, aku ditinggal anak-anak pergi ke semacam "CFD-nya Solo", tp di Malang. Nyebelin. Cuma gegara sandalku ilang nyempil gatau dimana :(
kita juga mandi pagi di kampus FISIP nya UB lho. kamar mandinya top begete. Bersiiih~
Hari itu, hari terakhir kita di Malang.
kita sempet ke venue lagi, ngasih salam perpisahan lah ya buat yang lain
cipika-cipiki sama narsis2.an, terus tuker-tukeran nomer hape jugak :'))

Okebaik
kita sampe di stasiun, foto-foto buat masukin instagram sama path, dan say goodbye buat semua temen-temen kita di Malang
AKHIRNYA NAIK KERETA DAN PERJALANAN PULANG
Ke Malang emang asik, tapi lebih asik lagi karena kita dapet kenalan-kenalan baru selama disana
Pulang, nambah cerita seru buat dibagi sama anak-anak Kineklub FISIP yang gabisa ikut
Bigthanks buat semuanyaaah!!
Ditunggu kedatangan kalian ya di acara Kineklub bulan November nanti!
Seeyaaa! :**