Tulisannya bagus kan?
aku nemuin itu di mbah gugel lho. ga sengaja. tapi ngena banget :)
Ya bisa dibilang antara ngebet, gatau aturan, sama ga sabaran gegara bikin postingan jam segini. Maklum, efek minum kopi instan yang diiklanin sama Bang Iwan Fals. Jadi top banget meleknya -__-
Eh eh, kembali ke topik. eh salah, kembali ke gambar. sebenernya yang menarik aku pertama kali buat liat ni gambar tu karena ada aksen tribalnya, dan background warnanya yang sejenis "sweet vintage" -gaya banget bahasanya- dan menurutku itu unyu banget :3 Kalo soal tulisannya sendiri sih, sebenernya uda terlalu mainstream, karena hampir seluruh manusia di dunia ini ngelakuin hal itu. yap, bermimpi.
I don't know so far, how much, the number of people who is dreaming, but i believe if every person i met in the street, school, hospital, bank, and every corner of the world, had something they want in their mind, and they believe it in their heart. that what i called "DREAM".
Kadang, hidup juga terlalu simpel jika kita hanya berjalan lurus mengikuti arah tanpa mau menoleh ke kanan atau kiri. mungkin saja kadangkala ada rasa ingin tahu apa yang ada di kanan-kiri kita, tapi kita lebih cenderung stagnan dan berada pada zona nyaman kita sendiri. Padahal sih, yang namanya zona nyaman tuh fleksibel menurutku. Kita gaakan pernah tau akan menjadi nyaman atau tidak sebuah area jika untuk mencoba berada disana saja kita ga berani. kalo ga berani dan ga bisa ngerasain, kok bisa-bisanya ya kita nilai segala suatu dengan mudahnya? Ya itu tadi. pada intinya, kita harus mau ngerasain dulu. Sebenernya, ketidak-mau-an kita untuk merasakan adalah kepengecutan diri kita sendiri. Takut. Merasa Asing. Padahal, perasaan itu ada saat kita belom mencoba. Belom lho ya. BELOM. Tapi mestiiii aja gampang banget tuh pikiran langsung buat benteng biar kita gausa neko-neko dan tetep stay di tempat kaya macan di kerangkeng di kebun binatang. Tapi pada dasarnya, kita yang selalu takut untuk keluar dari zona nyaman, yang selalu punya benteng dipikirannya biar ga neko-neko, punya satu hal yang sama. MIMPI. ketika segala sesuatu selalu punya cara untuk melarang kita keluar dari sebuah daerah di tempat kita berdiri sekarang, ada sesuatu pula yang selalu memberikan kita ruang untuk membuat kita tetap berharap akan suatu perubahan kelak. Ya, mimpi. Sebuah hal yang aku ga akan pernah bilang sederhana, ya karena emang ga sederhana. Kalian pernah nyangka ga sih, sebenernya kalian tu punya mimpi? kalian pernah nyadar ga sih bahwa suatu hal yang kalian bisa lakuin dan bisa kalian lewatin itu karena mimpi? gatau? bingung? ya karena alasan itulah aku bilang mimpi itu ga sederhana :)
Ketika seorang tua jaman dulu selalu mengingatkan ketika liat kita diem sambil bertopang dagu ato nyenderin kepala di tembok, terus mata nerawang, bakalan deh keluar kalimat "orasah ngimpi sing duwur-duwur tur neko-neko, keduwuren ndak loro tibone, kenekonen ndak angel kedadeane, wes lakoni opo sak anane wae" (gausa punya mimpi yang tinggi-tinggi dan bermacam-macam, terlalu tinggi nanti sakit kalo tidak kesampaian, terlalu macam-macam nanti susah terwujudnya, sudah lakukan saja apa yang ada). Sakit ga? apalagi itu dikatakan oleh orangtua kita sendiri. Pastinya. karena kita berharap, orangtua kita selalu ngasi support dalam bentuk apapun saat kita ingin meraih apa yang kita inginkan, dalam konteks positif tentunya. Sebenernya, mimpi itu punya hak untuk diwujudkan. oleh siapa saja. tetapi, mimpi juga punya kewajiban. ia harus memberikan semangat yang levelnya ga bisa dikalahkan oleh faktor manapun. karena apa? karena mimpi merupakan api yang menyalakan tungku perapianmu, agar kau tetap hangat. mimpi adalah bahan bakar bagi kendaraanmu. mimpi adalah makananmu, yang bikin kamu kenyang dan bisa ngelakuin banyak hal yang kamu pengenin. tapi, jangan buat mimpi jadi lem yang bikin kamu nempel terus sama kasur dan ga bangun-bangun, n jadi barbel yang nahan kamu berlama-lama di kursi buat ngelamun dan ga ngelakuin apa-apa. kalo itu mah salah besar. salah banget. Jadiiii, ga berlebihan kan omongan orangtua kita. Karena emang ada benernya juga. MIMPI punya penempatan yang musti kita ikuti aturannya. biar bener-bener bikin hidup kita ga suram, tapi malah lebih ada warnanya, kaya pelangi kalo abis ujan. Apalagi tuh, kalo mimpi bikin kita berani menjadi diri sendiri. betapa keren dan kecenya mimpi itu :D
Jadi, balik lagi ke awal, kita itu punya mimpi. sederhana atau rumit, tergantung individunya, dia maunya kayak apa. tapi yang aku yakin pasti, "itu" dapat disebut sebagai "mimpi", jika benar-benar membawa manfaat dan punya arti bagi yang me-mimpi-kannya. ya memang karena itulah kita mau mempunyai urusan dengannya, mau untuk membagi hidup kita untuk memiliki dan mewujudkannya. so, gausa takut dan minder kalo diingetin orangtua macem yang aku kasih tau diatas, karena mereka hanya bertugas mengingatkan, bukan menjelekkan ataupun membatasi. Yaa namanya orangtua, mereka pastilah sayang kita, dan syelaluu, pengen yang terbaik buat kita.
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar